Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama FK PUSPA Sumatera Utara melalui Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (YAFSI) melakukan kegiatan seleksi dan pengelompokan potensi ekonomi perempuan pesisir berdasarkan keahlian dasar, keingin, dan potensi pasar wisata.
Ketua YAFSI, Badriyah mengatakan, dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bertujuan dapat mewujudkan perempuan dan anak Indonesia yang berkualitas, mandiri, dan berkepribadian.
"Kegiatan seleksi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi peserta yang berkaitan dengan minat dan bakat calon peserta. Karena nantinya, mereka akan diberi pembekalan untuk keterampilan seni. Salah satunya kerajinan merajut," katanya, Minggu (30/09/18).
Badriyah juga mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program kampung pesisir ramah anak melalui pemberdayaan ekonomi perempuan di Kelurahan Belawan Bahari. Nantinya akan terpilih 30 orang perempuan yang akan dilatih untuk merajut dan pengembangan usaha wisata pesisir.
"Selain itu juga, nantinya perempuan di Belawan Bahari mampu menjadi pelaku usaha mikro," ucap Badriyah.
Ketua FK PUSPA Sumut, Misran Lubis menjelaskan, pemberdayaan ekonomi bagi perempuan merupakan bentuk kepedulian, baik dari pemerintah ataupun komunitas-komunitas yang memberdayakan perempuan dalam bidang ekonomi.
"Tidak hanya itu, yang bergerak jangan hanya pemerintah saja, atau komunitas saja, tetapi masyarakat juga harus ikut bergerak, dan harus punya keinginan kuat untuk mengubah kampung ini menjadi lebih baik," jelasnya.
Lurah Belawan Bahari, Sonang Saing mengucapkan banyak terima kasih dan berharap agar program tersebut menjadi program jangka panjang, dan tidak hanya sekedar seremoni belaka.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga 30 orang perempuan yang terseleksi nantinya dapat menggerakkan ekonomi pesisir," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment