BNPB melaporkan perkembangan terbaru soal penanganan bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng). Data terbaru, 1.407 orang meninggal sudah ditemukan.
"Jumlah korban jiwa per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB, 1.407 orang meninggal dunia terdiri dari wilayah Kota Palu, sebagian Donggala, sebagian Sigi, dan Parigi Moutong," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Dari data 1.407 orang meninggal, sebanyak 1.177 orang ditemukan di Palu sementara itu di Parigi Moutong ditemukan 12 orang dan Sigi 65 orang.
Sutopo memaparkan sebanyak 2.549 orang dilaporkan luka berat dan 113 orang hilang. Korban tertimbun dilaporkan 152 orang.
"Kita perkirakan data ini masih terus bergerak," ucap Sutopo.
Sebanyak 70.821 orang dilaporkan mengungsi di 141 titik dan 65.733.
Serta rumah rusak.yang terpantau.Melalui pantauan citra satelit, tercatat 5.000 bangunan rusak. Sebagai catatan, tim baru menghitung sebagian wilayah yang terpotret citra satelit.
Sebagaimana keterangan tertulisnya, Rabu (3/10/2018), data satelit sebelum gempat yang digunakan adalah satelit Pleiades pada tanggal 6 Juli 2018 yang diterima oleh Stasiun Bumi LAPAN di Pare Pare. Lalu, data satelit sesudah gempa pada tanggal (30/09/2018) yang terima oleh Internasional Disaster Charter.
Kepala Bagian Humas LAPAN Jasyanto, mengatakan metode yang digunakan untuk menghitung bangunan rusak di wilayah bencana ini adalah interpretasi visual dengan membandingkan data citra satelit sebelum dan sesudah gempa.
"Hasil perhitungan menunjukkan adanya 419 rusak di Kabupaten Donggala dan 2.403 di Kota Palu. Sedang yang kemungkinan (bangunan-red) rusak adalah 315 di Donggala dan 2.010 di Palu," sebut Jasyanto.Data tersebut merupakan sementara, karena Jasyanto menjelaskan, kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan lebih banyak, sebab belum seluruh wilayah gempa terpotret dari citra satelit.
Dari total 5.146 bangunan rusak yang terdata, 1.045 bangunan terdapat di Perumnas Balaroa yang amblas dengan luasan sekitar 47.8 Ha.
Tim gabungan ini masih terus bekerja dengan data-data satelit lainnya dan terus berkomunikasi dengan komunitas internasional disaster charter.
"Hasil perhitungan menunjukkan adanya 419 rusak di Kabupaten Donggala dan 2.403 di Kota Palu. Sedang yang kemungkinan (bangunan-red) rusak adalah 315 di Donggala dan 2.010 di Palu," sebut Jasyanto.Data tersebut merupakan sementara, karena Jasyanto menjelaskan, kemungkinan kerusakan yang ditimbulkan lebih banyak, sebab belum seluruh wilayah gempa terpotret dari citra satelit.
Dari total 5.146 bangunan rusak yang terdata, 1.045 bangunan terdapat di Perumnas Balaroa yang amblas dengan luasan sekitar 47.8 Ha.
Tim gabungan ini masih terus bekerja dengan data-data satelit lainnya dan terus berkomunikasi dengan komunitas internasional disaster charter.
No comments:
Post a Comment